Empat komponen dari sebuah router dapat
diidentifikasi:
- Input
port
Input melakukan
beberapa fungsi. Ia melakukan fungsi lapisan fisik mengakhiri suatu link
fisik masuk ke router. Ini melakukan fungsi data link layer yang
diperlukan untuk beroperasi dengan fungsi data link layer (lihat Bab 5) di sisi
lain dari link masuk. Hal ini juga melakukan fungsi lookup dan forwarding sehingga
datagram diteruskan ke dalam kain switching router muncul pada output port yang
sesuai.
·
Switching fabric
Fabric
beralih menghubungkan port input router ke port output. Ini kain beralih
sepenuhnya terkandung dengan router - di dalam jaringan router jaringan.
- Output
port
Sebuah
port output menyimpan datagram yang telah diteruskan untuk itu melalui kain
switching, dan kemudian mengirimkan datagram pada link keluar. Output port
sehingga melakukan data link reverse dan fungsi lapisan fisik sebagai port
input.
- Routing prosesor
Prosesor
routing mengeksekusi protokol routing ,memelihara tabel routing, dan melakukan
fungsi-fungsi manajemen jaringan dalam router
Arsitektur router
Port input
Fungsi forwarding
dari port input merupakan pusat fungsi switching router. Dalam banyak
router, itu adalah di sini bahwa router menentukan port output yang datagram
Arriving akan diteruskan melalui kain switching. Pemilihan port output
dibuat menggunakan informasi yang terkandung dalam tabel routing. Meskipun
tabel routing dihitung oleh prosesor routing, sebuah "bayangan copy"
dari tabel routing biasanya disimpan pada setiap port input dan diperbarui,
sesuai kebutuhan, oleh prosesor routing. Dengan salinan lokal dari tabel
routing, keputusan switching dapat dibuat secara lokal, pada setiap port
masukan, tanpa melibatkan prosesor routing yang terpusat.
Switching fabric
·
Switching via Memory
Merupakan
router generasi pertama dengan komputer sederhana di mana proses switch-nya
berada di bawah control langsung CPU dan paket disalin ke system memory.
Kecepatanya terbatas oleh bandwith memory karena hanya boleh ada dua bus yang
saling bersilangan untuk setiap datagram.
·
Switching via Bus
Pengiriman
datagram dari input port memory menuju output port memory dialkukan melalui bus. Terdapat
kendala pada kecepatan karena proses switch terbatas oleh bus bandwith. Pada
Cisco 5600 memiliki kecepatan yang cukup untuk akses dan perusahaan router
yaitu 32 Gbps
·
Switching via Jaringan Interkoneksi
Jaringan
interkoneksi digunakan untuk mengatasi masalah keterbatasan bandwith. Jaringan banyan, crossbardan interkoneksi lainnya membentuk
proses ini untuk menghubungkan prosesor di dalam multiprocessor. Tipeswitching ini memiliki desain yang canggih
yaitu dapat memecah datagram ke dalam beberapa cells dengan panjang tertentu,
kemudian cell tersebut di-switch melalui susunan router.
Port Output :
·
Ketika
datagram tiba lebih cepat dari switch fabric dibandingkan dengan kecepatan
transfer datagram pada port output akan terjadi buffering.
·
Penjadwalan
akan dilakukan pada antrian datagram untuk menunggu proses transmisi datagram.
Antrian pada port output :
·
Datagram
diterima dari port input dan dikeluarkan menuju jalur yang sesuai.
·
Memungkinkan
terjadi buffering ketika rata-rata kedatangan datagram via switch melebihi
kecepatan output datagram pada line output.
·
Memungkinkan
juga terjadi antrian atau delay dan loss ketika pada port terjadi buffer.
untuk mengunduh file pdf silahkan klik disini




