efek

Minggu, 16 Desember 2012

Perbedaan CSMA/CD dan CSMA/CA


Metode akses Carrier-Sense Multiple Access/Collision Avoidance atau yang disingkat (CSMA/CA) mempunyai beberapa kesamaan karakteristik dengan CSMA/CD(Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection). Perbedaannya terletak pada tiga komponen terakhir. CSMA/CD mendeteksi data yang bertabrakan, sedangkan metode CSMA/CA berusaha untuk menghindari tubrukan data tersebut.
Walaupun secara teori itu bagus, metode yang menggunakan CSMA/CD menyebabkan beberapa permasalahan, ini merupakan salah satu mengapa metode akses CSMA/CA lebih populer daripada CSMA/CD.
 Metoda akses : CSMA/CD
Metoda akses yang digunakan ethernet dalam LAN disebut carrier sense multiple access with collision detection disingkat CSMA/CD. Maksudnya, sebelum komputer/device mengirim data, komputer tersebut “menyimak/mendengar” dulu media yang akan dilalui sebagai pengecekan apakah komputer lain sedang menggunakannya, jika tidak ada maka komputer/device akan mengirimkan data nya. Terkadang akan terjadi dua atau lebih komputer yang mengirimkan data secara bersamaan dan itu akan mengakibatkan collision (tabrakan). Bila collisionterjadi maka seluruh komputer yang ada akan mengabaikan data yang hancur tersebut. Namun bagi komputer pengirim data, dalam periode waktu tertentu maka komputer pengirim akan mengerim kembali data yang hancur akibat tabrakan tersebut.

Metode Akses : CSMA/CA
Di suatu jaringan yang menggunakan metode akses CSMA/CA, ketika komputer mempunyai data untuk ditransmisikan, NICnya terlebih dahulu mengecek kabel apakah sudah ada data yang siap di kabel. Sejauh ini, proses ini ada juga di CSMA/CD.
Namun, jika NIC meresakan bahwa kabel tidak digunakan, NIC tidak akan mengirim paket datanya. Dia akan mengirimkan sinyal yang menandakan bahwa NIC mungkin mentransmisikan data luar menuju kabel.
file pdf dapat didownload di link di sini


Jumat, 30 November 2012

What's inside router??


Empat komponen dari sebuah router dapat diidentifikasi:
  • Input port
Input melakukan beberapa fungsi. Ia melakukan fungsi lapisan fisik mengakhiri suatu link fisik masuk ke router. Ini melakukan fungsi data link layer yang diperlukan untuk beroperasi dengan fungsi data link layer (lihat Bab 5) di sisi lain dari link masuk. Hal ini juga melakukan fungsi lookup dan forwarding sehingga datagram diteruskan ke dalam kain switching router muncul pada output port yang sesuai. 
·      Switching fabric
Fabric beralih menghubungkan port input router ke port output. Ini kain beralih sepenuhnya terkandung dengan router - di dalam jaringan router jaringan.
  • Output port
Sebuah port output menyimpan datagram yang telah diteruskan untuk itu melalui kain switching, dan kemudian mengirimkan datagram pada link keluar. Output port sehingga melakukan data link reverse dan fungsi lapisan fisik sebagai port input.
  • Routing prosesor 
Prosesor routing mengeksekusi protokol routing ,memelihara tabel routing, dan melakukan fungsi-fungsi manajemen jaringan dalam router


Arsitektur router
Port input
Fungsi forwarding dari port input merupakan pusat fungsi switching router. Dalam banyak router, itu adalah di sini bahwa router menentukan port output yang datagram Arriving akan diteruskan melalui kain switching. Pemilihan port output dibuat menggunakan informasi yang terkandung dalam tabel routing. Meskipun tabel routing dihitung oleh prosesor routing, sebuah "bayangan copy" dari tabel routing biasanya disimpan pada setiap port input dan diperbarui, sesuai kebutuhan, oleh prosesor routing. Dengan salinan lokal dari tabel routing, keputusan switching dapat dibuat secara lokal, pada setiap port masukan, tanpa melibatkan prosesor routing yang terpusat. 

Switching fabric
·       Switching via Memory
     Merupakan router generasi pertama dengan komputer sederhana di mana proses switch-nya berada di bawah control langsung CPU dan paket disalin ke system memory. Kecepatanya terbatas oleh bandwith memory karena hanya boleh ada dua bus yang saling bersilangan untuk setiap datagram.
·       Switching via Bus
     Pengiriman datagram dari input port memory menuju output port memory dialkukan melalui bus. Terdapat kendala pada kecepatan karena proses switch terbatas oleh bus bandwith. Pada Cisco 5600 memiliki kecepatan yang cukup untuk akses dan perusahaan router yaitu 32 Gbps
·       Switching via Jaringan Interkoneksi
     Jaringan interkoneksi digunakan untuk mengatasi masalah keterbatasan bandwith. Jaringan banyan, crossbardan interkoneksi lainnya membentuk proses ini untuk menghubungkan prosesor di dalam multiprocessor. Tipeswitching ini memiliki desain yang canggih yaitu dapat memecah datagram ke dalam beberapa cells dengan panjang tertentu, kemudian cell tersebut di-switch melalui susunan router.


 Port Output :
·       Ketika datagram tiba lebih cepat dari switch fabric dibandingkan dengan kecepatan transfer datagram pada port output akan terjadi buffering.
·       Penjadwalan akan dilakukan pada antrian datagram untuk menunggu proses transmisi datagram.

Antrian  pada port output :
·         Datagram diterima dari port input dan dikeluarkan menuju jalur yang sesuai.
·         Memungkinkan terjadi buffering ketika rata-rata kedatangan datagram via switch melebihi kecepatan output datagram pada line output.
·         Memungkinkan juga terjadi antrian atau delay dan loss ketika pada port terjadi buffer.

untuk mengunduh file pdf silahkan klik disini

sumber : http://gaia.cs.umass.edu/kurose/network/inside/inside.htm

Minggu, 18 November 2012

Sliding Window






Flow control adalah prosedur yang mencegah transmitter mengirimkan informasi lebih cepat
daripada yang dapat ditangani penerima.
. Negosiasi kecepatan pengirim dengan penerima :
. Pengirim terlalu cepat, buffer overflow
. Pengirim terlalu lambat, bandwidth terbuang
. Masalah: bagaimana untuk mendapatkan rate pengiriman yang tepat
. Contoh flow control
. ON-OFF Flow Control
. Sliding-Window Flow Control


. Untuk mengirimkan paket tidak perlu menunggu ACK dari paket sebelumnya.
Memungkinkan sejumlah paket transit
. Penerima mempunyai buffer sepanjang Ws
. Pengirim dapat transmit sampai Ws frame tanpa ACK
. Tiap frame diberi nomor d number sequence (SN)
. ACK frame memuat nomor dari frame berikutnya yg diharapkan diterima
. SN dibatasi oleh ukuran field (k-bit)
. Frame diberi nomor modulo 2k

  
file pdf bisa di dowwnload di sini


Minggu, 11 November 2012

Reliable Data Transfer



RDT 2.1
Sender:
·         Pada saat mengirim data maka akan menunggu panggilan dari layer atas (application layer).
·         Ketika ada corrupt maka akan dicek oleh NAK.
·         Setelah corrupt diatasi maka paket akan dikirim.
Receiver:
·         Ketika tidak ada corrupt maka paket akan diterima .
·         Ketika ada corrupt maka akan dilakukan checkSum dan dicek oleh NAK,setelah corrupt teratasi maka paket akan dikirim lagi.
RDT 2.2
Sender : 
·         Pada saat mengirim data maka akan menunggu panggilan dari layer atas (application layer).
·         Setelah itu ACK akan memeriksa adanya corrupt.
·         Setelah pengecekan selesai maka paket akan dikirim.
Receiver : 
·         Ketika tidak ada error maka paket akan diterima oleh receiver.
·         Menunggu panggilan dari layer dibawah (network layer), apabila ada corrupt maka akan diperiksa lagi oleh ACK.
RDT 3.0
Sender:
·         Menunggu panggilan dari layer atas(application layer) dan timer dimulai.
·         Ketika ada corrupt, maka akan di cek oleh ACK, apabila timer habis maka akan dimulai lagi.
·         Setelah corrupt teratasi maka paket akan dikirim dan timer berhenti.     
Receiver:
·         Ketika paket tidak ada corrupt lagi maka paket akan terkirim atau diterima oleh receiver dan timer berhenti.
Kelemahan pipeline dengan selective repeat :
·       Pengirim dapat mempunyai paket dalam jumlah banyak di dalam pipelining.
·       Penerima mengirim ACK secara individu untuk setiap paket.
·       Pengirim mempertahankan waktu untuk setiap paket yang tidak atau bukan ACK.

file pdf dapat diunduh disini